Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Soal Materi Teori Belajar Bahasa + Kunci Jawaban

Soal (Uraian) Teori Belajar Bahasa


1. Apa definisi dari belajar bahasa?

Jawaban:
Defini belajar bahasa:
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pembelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pembelajar bahasa diarahkan ke dalam empat subaspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Oleh karena itu, setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran, diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat terpenuhi.
Gilstrap dan Martin (1975) menyatakan bahwa peran pengajar lebih erat kaitannya dengan keberhasilan pembelajar, terutama berkenaan dengan kemampuan pengajar dalam menetapkan strategi pembelajaran. Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran (1999) adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
Uraian di atas sudah jelas bahwa pembelajaran bahasa pada anak didik atau pembelajar yang ditransformasikan oleh guru meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Proses guru sendiri dalam mensransformasikan materi atau bahan untuk membantu siswa dalam menguasai atau mempelajari keempat aspek tersebut diserakan kepada guru sepenuhnya. Sehingga, sebagai guru dan calon guru sedini mungkin sudah harus diperkenalkan untuk berfikir kritis dan inovatif dalam mencari metode serta bahan ajar yang akan di sampaikan kepada paserta didik atau anak didik sesuai dengan tahap perkembangannya.
Pemilihan bahan ajar serta metode yang digunakan bervariasi sesuai dengan minat serta kemampuan yang dimiliki siswa. Misal untuk mengajarkan anak SD kelas VI berbeda dengan metode mengajar anak kelas V walaupun materi pokok yang diajarkan sama. Bagi siswa kelas VI belajar berpidato sudah dapat dilakukan tanpa teks, sedangkan anak kelas V masih boleh menggunakan teks.Hal ini dilakukan agar setiap siswa mempunyai kompetensi pembelajaran yang meningkat seiring dengan perkembangan mental anak.


2. Bagaimanakah prinsip- prinsip dari belajar bahasa?

Jawaban:
Prinsip- prinsip dari belajar bahasa:
Belajar bahasa akan lebih baik apabila:
Peserta didik atau pebelajar mampu menilai pengalaman sendiri atau menilai orang lain.
Pebelajar terlibat dalam pengembangan tujuan dan telah mengembangkan cara teratur untuk memusatkan pada pengolahan informasi.
Selain itu pebelajar mengandalkan observasi sebagai pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa apa yang ia dapat sendiri atau dapat juga dari apa yang ia dengar dan ia lihat dari sekelilingnya. Dari pengalaman-pengalaman tersebut anak dapat menilai baik dan buruknya semua yang dilihatnya bagi perkembangan mental dan intelegtency seorang anak.
Fokus pada kegiatan belajar dengan serangkaian gambaran dan perasaan yang teratur dalam proses belajar membantu siswa dalam memahami suatu masalah sehingga apa yang ingin disampaikan oleh pengajar diterima secara maksimal oleh peserta didik. Sebagai contohnya dalam proses pembelajaran seorang guru menjelaskan materi pelajaran mengenai membaca dalam hati maka untuk memfokuskan agar penjelasan guru tidak melenceng setelah guru memberikan materi mengenai membaca dalam hati siswa diberikan tugas untuk membaca dalam hati dengan baik dan benar.
Telah menemukan standar dan tujuan dari orang lain dimaksudkan bahwa dalam menstranformasikan ilmu kepada pebelajar seorang guru tidak dapat berdiri sendiri. Tetapi juga membutuhkan bentuan alat atau saran dari orang lain dalam memilih media yang sesuai dengan karakter peserta didik. Diharapkan dengan metode dan media yang tepat atau pas siswa dapat memahami materi pelajaran secara maksimal.
Dalam proses belajar hendaknya siswa agar tidak terlalu dirangsang atau mengalami tekanan atau kecemasan berat karena hal itu tidak akan berdampak baik tetapi sebaliknya yaitu anak menjadi down dan dapat memicu menurunnya intelegency atau yang di sebut dengan IQ.
Mampu memproses informasi dengan berbagai metode dan belajar (bagaimana belajar).Dengan penggunaan bahan belajar relevan dengan masa lalu dan sekarang diharapkan informasi baru yang disajikan melalui pancaindera dan pengalaman dengan ulangan dan variasi tema yang cukup dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada siswa atau peserta didik.
Selain uraian di atas terdapat 5 prinsip belajar lainnya yaitu:
Prinsip 1. Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan minat belajar bahasa yaitu seorang guru harus menyelami dan mengetahui karakter setiap siswa dalam satu kelas agar guru dapat mencari metode dan cara belajar yang tepat sesuai dengan apa yang diinginkan siswa. Cara ini selain dapat meningkatkan hasil belajar juga dapat membantu guru dalam memberikan materi pembelajaran karena dengan mudah dapat diserap dan dipahami siswa secra maksimal.
Prinsip 2. Keterpaduan keterampilan berbahasa keterampilan disajikan secara terpadu seperti dalam kehidupan nyata. Keterampilan ini seperti pemberian materi pelejaran yang pemberian contohnya disesuaikan dengan apa yang sedang berkembang dan menjadi sorotan anak didik. Keterpaduan ini selain menarik juga membuat siswa tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.
Prinsip 3. Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.Komunikasi ini diciptakan situasi yang mendorong terjadinya komunikasi dan interaksi dengan kegiatan yang ada kesenjangan informasinya (information gap). Komunikasi yang dibangun dan diterapkan oleh guru kepada nak didik hendaknya dimulai dari apa yang siswa atau anak didik minati. Dari itu pendidik dapat bertukar pikiran dengan baik dan selanjutnya komunikasi yang terjalin ini dapat mempermudah guru mengetahui kesukaran/kesulitan siswa dalam belajar.
Prinsip 4. Pentingnya kebermaknaan dalam pengajaran.Kebermaknaan berdasarkan konteks, baik konteks kebahasaan maupun konteks situasi. Kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa jika hal itu berhubungan dengan kebutuhan, pengalaman, minat, tata nilai, dan masa depannya.Dalam penerapan prinsip ini, guru dituntut memiliki kemampuan berbahasa yang memadai dan memiliki berbagai keterampilan menyajikan bahan secara komunikatif
Prinsip 5. Belajar dengan melakukan atau praktek hal ini dilakukan agar Guru menyiapkan bahan, menciptakan situasi dan kegiatan yang beragam untuk mendorong siswa berperan secara aktif belajar bahasa, bukannya mengetahui teori-teori atau ilmu tentang bahasa. Pengaplikasian materi belajar dengan metode ini mengakibatkan siswa kan terdorong untuk selalu mengikuti serta berantusias dalam proses pembelajaran.


3. Apa saja yang menjadi cakupan pembelajaran bahasa?

Jawaban:
Cakupan pembelajaran bahasa:
1) Menyimak
Mendengarkan ialah mengarahkan perhatian dengan sengaja kepada suatu suara, atau menangkap pikiran orang berbicara dengan alat pendengaran kita, dengan tepat dan teratur. Mendengar dan mendengarkan itu berbeda.
Untuk mendengarkan dengan baik kita harus:
a. Mengerti akan kata-kata yang dipakai,
b. Memahami dan mengenal bentuk kalimatnya,
c. Menangkap isi dan maksud percakapan itu dengan teratur.
Tujuan pembelajaran menyimak:
a. Siswa memiliki keterampilan memahami dari segi kognitif.
b. Siswa memiliki keterampilan mendengarkan ucapan orang lain.
c. Siswa dapat menangkap pokok pembicaraan orang lain.
d. Siswa mampu membedakan ide yang satu dengan lainnya